BIG BUS GREEN


BIG BUS dengan kapasitas 50 seat ini mampu menempuh jarak yang jauh antar pulau tentu dengan harga terjangkau
| Tidak ada komentar

BIG BUS NI


Rp.2,500,000
Unutk pelayan fasilitas toilet dan smoking room, big bus ini cocok untuk perjalanan jauh dan berhari-hari, kapasitas 45 seat standar
Gallery
HP:081390206456 YM:opusblackbird
PIN BB:32e54e4b PIN BB:2202d636
:Email:roadroda@gmail.com Owner:
| Tidak ada komentar

SUMUR KITIRAN MAS PAKEM




Terdapat wisata rohani alternatif yang juga menarik bagi wisatawan peziarah yang ingin menikmati lokasi-lokasispritual Katolik di Yogyakarta, salah satunya adalah Sumur Kitiran Mas atau Sumur Kitiran Kencana. Gereja katolik St. Maria Asumpta Pakem yang berada pada KM 17 Jalan Kaliurang sebelum masuk tempat wisata Kaliurang menyimpan sebuah situs peziarahan menarik di dalam lokasi bangunan gereja. Sumur Kitiran Mas terletak di bawah patung Bunda Maria Risang Sungkawa yang terdapat di dalam gereja, letak sumur ini tidak jauh dari altar gereja.

Sumur yang berdiameter 20cm ini awalnya merupakan sumur untuk menyediakan air yang konon digunakan umat untuk diminum sebagai lambang kesegaran batin dan penyembuhan. Tahun 2002 sumur yang kecil tersebut digantikan dengan sumur yang berukuran diameter 70cm seiring dengan semakin banyaknya peziarah yang ingin merasakan kesegaran air dari sumur tersebut. Menurut cerita, kebiasaan umat meminum air dari jambangan dibawah kaki patung Maria yang menimbulkan gagasan untuk membuat sumur. Melalui laku prihatin dan pencarian air dari tujuh sumber, maka ditemukanlah jalur mata air tepat dibawah patung Maria dan akhirnya mulai digali. Pencarian tersebut ditutup dengan doa novena dan memasukkan air tujuh sumber dan bunga tujuh rupa kedalam sumur yang selanjutnya sumur diberkati.
Disamping-samping Sumur Kitiran Mas dapat dijumpai patung-patung yang mempunyai arti tersendiri bagiperjalanan hidup manusia. Sepertinya misalnya patung Buto Bajang, patung Kupu-kupu, patung Katak, dan patung Ikan Kotes (Gabus). Sekumpulan ornamen patung yang menyatu dalam komplek Sumur Kitiran Mas ini menjadi tanda dan penyadaran umat manusia akan siapa dirinya dan hendak apa dia di dunia. Komplek peziarahan ini mengajak umat untuk melakukan refleksi mendalam tentang hidup pribadi dan ketika manusia haus, maka air kehidupan dari Sumur Kitiran Mas akan menyegarkan batin untuk memulai hidup menjadi lebih baik.
Para peziarah diajak untuk turut serta dalam doa dan tirakat dengan memanjatkan doa dan novena setiap hari Rabu Pahing dalam penanggalan Jawa. Kegiatan yang diadakan oleh pengelola Sumur Kitiran Mas ini dinamakan Malam Rebo Paingan, dan umat yang mengikuti bebas datang dari seluruh penjuru manapun.
| Tidak ada komentar

GUA MARIA LAWANGSIH






Sebuah gua lawa (gua kelelawar) yang penuh dengan semak belukar di sekitarnya, mempunyai pintu masuk goa yang kecil, suasana dalam gua yang gelap, bau kotoran kelelawar yang menusuk hidung, dan cerita mistis yang menyertai ikut melengkapi. Itulah gambaran awal sebuah gua kecil di daerah Patihombo, Purwosari, Kulon Progo ini. Gua yang terdapat di perbukitan Menoreh ini dahulunya memang seperti itu akan tetapi lain dengan sekarang bahkan sangat lain. Gua tersebut telah berubah total menjadi gua yang bersih, terang, nyaman, dan tidak ada lagi cerita mistis yang hanya adalah cerita spiritual dari para peziarah yang datang. Yaa itulah rupa Gua Maria Lawangsih saat ini, sebuah gua alami untuk devosi kepada Bunda Maria dan untuk permenungan doa di tempat yang sunyi dan penuh kekhusyukan.
Gua Maria ini termasuk tempat peziarahan yang baru, diresmikan melalui sebuah ekaristi pada tahun 2009, tempat ini sudah menjadi tujuan wisata rohani bagi umat Katolik dari luar kota. Eksotisme menawan daritempat ini menjadi daya tarik yang sangat kuat bagi para peziarah untuk datang. Gua alami dengan lorong yang panjang, stalagtit dan stalagmit yang indah menjadi ornamen menarik dalam gua, sebuah sungai mengalir di dalam gua yang tidak akan surut ketika kemarau sekalipun, desiran angin baik siang maupun sore hari, kicau burung yang selalu menemani perjalan. Hal-hal itulah yang membuat tempat ini sangat istimewa bagi para peziarah yang ingin datang kesana.

“Lawang” yang dalam bahasa Jawa artinya adalah pintu atau gerbang, dan “sih” dari kata asih yang artinya cinta, rahmat, berkat, atau kasih sayang. Secara rohani, Lawangsih menunjuk pada makna bahwa Bunda Maria merupakan pintu gerbang atau pintu masuk kedalam berkat dan rahmat surgawi. Dalam iman Katolik, Bunda Maria adalah perantara umat manusia kepada Yesus Kristus (per Mariam ad Jesum), dan dari putranya tersebut manusia dibawa kepada hidup yang kekal bagi mereka yang percaya. Oleh karena itu, di tempat ini devosi kepada Maria sangatlah kental dengan banyaknya ibadat ekaristi, tirakatan, dan novena yang selalu dilakukan oleh pengelola setiap malam.
Pada samping gua terdapat patung Kristus Raja yang memberkati, menjulang tinggi sekitar 3 meter. Pada belakang gua terdapat ruang doa yang cukup luas, bersih, dan disinari lampu temaram yang menenangkan hati. Kapel stasi Santa Perawan Maria Fatima menjadi pelengkap komplek peziarahan Gua Maria Lawangsih ini disamping rimbunnya pohon dan hutan alami yang menjadi goresan alam pada komplek.


| Tidak ada komentar